Extra Virgin Olive Oil Tidak Untuk Dimasak

Konsumsi extra-virgin olive oilbaik sebagai bumbu akhir maupun dalam masakan, semakin meningkat di seluruh dunia karena terkenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, jangan buang-buang uang dengan memanaskan minyak zaitun murni ini.

Extra-virgin olive oil merupakan minyak zaitun murni bermutu terbaik. Rasanya lebih enak dibanding minyak zaitun jenis lain dan memiliki tingkat keasaman paling rendah. Dibanding minyak jenis lain, kandungan antioksidan extra-virgin olive oil lebih tinggi.


Extra-virgin olive oil juga mengandung komponen bioaktif bernama senyawa fenol yang diyakini dapat mencegah kanker dan penyakit lain. Tentu saja, kualitas prima ini harus dibayar dengan harga yang relatif mahal.


Para chef menekankan bahwa extra-virgin olive oil hanya dipakai segar atau mentah, tidak untuk dimasak. "Nanti aromanya hilang. Sayang, karena harganya relatif mahal," jelas Chef Stefu saat ditemui Detikfood (21/05/12).


Anjuran ini didukung oleh studi University of Porto di Portugal. Melalui jurnalFood Research International, peneliti mengatakan bahwa pemanasan dalam bentuk apapun akan mengurangi kualitas extra-virgin olive oil.


"Berbagai praktik memasak seperti menggoreng, merebus, atau menggunakan microwave tak diragukan lagi mengubah profil kimia minyak zaitun. Setelah dipanaskan sebentar, sebagian besar manfaat minyak zaitun dibanding minyak nabati lain jadi hilang," ujar peneliti, seperti dilansir Daily Mail (28/06/13).


Performa minyak zaitun setelah melalui proses pemanasan berkepanjangan memang masih lebih baik atau setidaknya setara dengan minyak nabati lain yang dimurnikan. Namun, karena sebagian besar komponen bioaktifnya (termasuk senyawa fenol) hilang, akan lebih ekonomis jika menggunakan minyak zaitun berkualitas lebih rendah.


Agar manfaat minyak zaitun tetap maksimal saat dipakai memasak, gunakan api kecil. Bisa juga dengan menambahkan minyak zaitun sedikit demi sedikit saat memasak, sehingga minyak tersebut tak kepanasan dan kehilangan manfaat kesehatannya.



0 comments: